Kamis, 29 November 2018

Tuhan Di Pihak Ku (Cover) HUT GPI Miracle Community ke 28



Tuhan Di Pihak Ku
---------------------------
Tenang, Yesus penolongku
Tangan Nya tersedia
Menopang hidupku

Tenang, Yesus kekuatanku
Jalan bersama Dia
Ku pasti menang

Reff:
Tuhan di pihakku
Ku tak akan takut
Sesulit apapun
Hatiku tetap percaya
Mujizat Nya selalu
Tersedia bagiku
Tuhan di pihakku
Ku yakin dan percaya

Ely Kapitan - KepadaMu Ku Berdoa - Tuhan Di Pihak Ku (Live di GPI Pemata...





Pak Ely Kapitan sedang memberkati jemaat Tuhan di GPI Miracle Comunity Kota Pematangsiantar
KepadaMu Ku Berdoa
-------------------------------
KepadaMu kuberdoa dan kupinta
Ulurkanlah tangan kasihMu padaku
Karna kutahu Kau selalu disisiku
Oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepadaMu
Berikanlah dan tunjukkan kuasaMu
Tabahkanlah dan kuatkanlah imanku
Jadikanlah aku ini hamba setiaMu
Agar dapat aku hidup selalu disisiMu
Karna kutahu, kutahu pasti oh Tuhan
Apapun juga didunia ini
Tanpa kau Tuhan semuanya takkan berarti
Oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepadaMu.
Tuhan Di Pihak Ku
---------------------------
Tenang, Yesus penolongku
Tangan Nya tersedia
Menopang hidupku
Tenang, Yesus kekuatanku
Jalan bersama Dia
Ku pasti menang
Tuhan di pihakku
Ku tak akan takut
Sesulit apapun
Hatiku tetap percaya
Mujizat Nya selalu
Tersedia bagiku
Tuhan di pihakku
Ku yakin dan percaya

Rabu, 07 November 2018

Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia

                                   JENIS-JENIS MANUSIA PURBA PADA JAMAN DAHULU

Manusia Purba juga disebut dengan Prehistoric People (Manusia Prasejarah) ialah jenis manusia yang hidup jauh sekali sebelum mengenal tulisan. Para pakar ahli sejarah meyakini bahwa manusia purba telah hidup mendiami bumi sejak 4 juta tahun yang lalu.Karena telah habis dimakan waktu, sisa-sisa manusia purba telah menjadi batu atau menjadi sebuah fosil, sehingga manusia purba juga dikenal dengan sebutan manusia fosil.Manusia purba merupakan manusia yang hidup pada zaman pleistosen dengan ciri-ciri sangat sederhana baik dari bentuk fisik, kecerdasan, maupun juga tingkat peradabannya.
Jika dilihat dari cirinya manusia purba memiliki volume otak lebih dibanding dengan manusia modern di zaman sekarang. Untuk mengetahui kehidupan manusia purba di Indonesia terdapat dua cara ialah :
  1. Melalui sisa-sisa tulang manusia, hewan, tumbuhan yang telah membatu atau menjadi fosil
  2. Melalui peninggalan peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia sebagai hasil budaya manusia, seperti peralatan rumah tangga, bangunan, senjata dan perhiasan.
Jenis dan Ciri Manusia Purba.

11.   Meganthropus Paleojavanicus (Manusia Raksasa dari Jawa)








Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Meganthropus paleojavanicus merupakan manusia purba terbesar dan tertua. Unsur nama tersebut terdiri dari kata megan= besar, anthropus= manusia, paleo= tua, dan javanicus= berasal dari Jawa.Fosil tersebut berasal dari lapisan Pleistosen Bawah.Meganthropus berbadan tegap dan mempunyai rahang yang besar serta kuat. Mereka bertahan hidup dengan cara mengumpulkan makanan, makan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang mana makan tersebut dijadikan sebagai makanan utama.Namun, banyak para ahli beranggapan bahwa sebenarnya Meganthropusadalah Pithecanthropus dengan tubuh yang lebih besar saja, karena jika dilihat dari usianya  yang berdekatan dan bentuknya hampir sama.

Ciri-ciri Manusia Purba Meganthropus Paleojavanicus

  • Tinggi sekitar 165 hingga 180 cm
  • Berbadan tegap, namun tidak setegap Meganthropus
  • Tonjolan pada kening tebal dan melintang sepanjang pelipis
  • Otot kunyahnya tidak sekuat Meganthropus
  • Volume Otak 900cc
  • Tidak berdagu dan memiliki hidung lebar
  • Memakan tumbuhan dan daging hewan buruan, namun tumbuhan menjadi makanan utama
  • Kening menonjol, tulang graham dan rahang sangat kuat
  • Bentuk graham besar berahang kuat

2.      Pithecanthropus (Manusia Kera)









Fosil manusia purba paling banyak ditemukan di Indonesia adalah jenis Pithecanthropus. Pithecanthropus sendiri mempunyai arti ialah manusia yang berjalan tegak.Terdapat tiga jenis Pithecanthropus paling terkenal ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Jika berdasarkan pengukuran terhadap umur lapisan tanah dimana fosil Pithecanthrophusditemukan di Indonesia, terdapat memiliki umur yang bervariasu, yakni antara 30.000 hingga 1 juta tahun yang lalu.

Ciri-ciri Manusia Purba Pithecanthropus

  • Pada tengkorak tonjolan keningnya tebal
  • Berhidung lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
  • Memiliki tinggi 165-180 cm
  • Pemakan segalanya, baik daging maupun tumbuhan.
  • Rahang bawah yang kuat
  • Tulang pipi yang tebal
  • Bertulang belakang tajam dan menonjol
  • Bertubuh tegap dan memiliki tempat perlekatan otot tengukuk yang besar dan kuat.

3.      Pithecanthropus Mojokertensis

 












Tahun 1936 telah ditemukan fosil tengkorak anak manusia purba oleh seorang peneliti yaitu Widenreich disebuah desa Mojokerto. Fosil manusia purba tersebut diberikan nama dengan Pithecanthropusrobustus. Namun bagi Von Koenigswald menyebutnya dengan nama Pithecanthropus mojokertensis.

Berikut dibawah ini ciri-ciri dari Pithecanthropus Mojokertensis:

  • Berbadan Tegak
  • Tidak berdagu
  • Kening menonjol
  • Tinggi badan 165-180 cm
  • Volume otak 750 – 1.300 cc
  • Tulang geraham dan rahang lebih kuat
  • Tulang tengkorak tebal
  • Tengkoraknya berbentuk lonjong
  • Hidup sekitar 2 hingga 2,5 juta tahun yang lalu

4.   Pithecantropus Soloensis













Sekitar tahun 1931-1934 GHR Von Koenigswald, Oppernort dan Ter Haar mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan pertama kalinya ditemukan fosil tersebut di Ngandong-Blora ialah fosil manusia purba berjenis Pithecantropus soloensis. Mengapa diberi nama Pithecantropus Soloensis? Hal tersebut yang memiliki arti manusia kera dari Solo, lalu kemudian ditemukan juga jenis Pithecantropus di Sangiran yang diperkirakan hidup di 900.000 hingga 200.000 tahun lalu terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Cina.

5.      Pithecantropus Robustus















Fosil tersebut ditemukan oleh Widenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, lembah bengawan solo. Fosil ini berasal dari lapisan pleistosen bawah. Von koenigswald menganggap fosil tersebut sejenis dengan Pithecanhtropus mojokertensis.

Benda-benda Peninggalan Pithecanthropus:

  • Kapak penetak
  • Kapang genggam
  • Kapak perimbas
  • Pahat genggam
  • Alat-alat tulang
  • Alat serpih

6.      Homo Sapiens (Manusia)



















Manusia purba berjenis Homo Sapiens bisa dianggap sebagai manusia purba yang berumur paling muda. Dari semua fosil jenis tersebut diperkirakan hidup antara 15.000 hingga 40.000 tahun SM.Manusia purba Homo sapiens ialah satu-satunya manusia purba yang dapat berpikir. Kecerdasan tersebut dapat terlihat dari volume otak yang hampir mirip dengan manusia modern.Pada intinya manusia purba jenis tersebut adalah manusia (Homo) dan bukan lagi kategori manusia kera (pithecanthropus).Terdapat tiga jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia, Homo soloensis, Homo wajakensis, Homo floresiensi. Diantara beberapa fosil tersebut melahirkan sebuah perdebatan karena dianggap sebagai kerangka manusia modern dan bukan manusia purba.

Ciri-ciri Manusia Purba Homo Sapiens

  • Tinggi tubuh 130 hingga 210 cm
  • Memiliki otak yang lebih berkembang daripada Meganthropus dan Pithecanthropus
  • Otot kunya, gigi, dan rahang sudah menyusut
  • Tonjolan kening sudang berkurang dan berdagu
  • Memiliki ciri seperti ras Mongoloid dan Austramelanosoid

7.      Homo Soloensis



Fosil manusia purba jenis homo soloensis tersebut ditemukan Von Koenigswald dan Weidenrich diantara tahun 1933-1934 di lembah solo bengawan solo. Fosil tersebut ditemukan sebuah tengkorak dengan volume otaknya bukan lagi manusia kera.

8.      Homo Wajakensis


Fosil manusi purba berjenis ini pertama kali ditemukan oleh Dubois di tahun 1889 di daerah Wajak sekitaran Tulungagung. Manusia purba jenis ini telah ditemukan dapat membuat alat-alat batu maupun tulang dan mereka juga mengerti cara memasak menjadi sebuah makanan.

9.    Sinanthropus Pekinensis

inanthropus pekinensisadalah satu bagian dari jenis manusia purba Homo erectus yang terkenal dengan sebutan manusia peking. Manusia purba tersebut pertama kali ditemukan di salah satu Gua Choukoutien, Peking yang sekarang menjadi Kota Beijing di tahun 1927.Kapasitas tulang tengkorak dari manusia Peking tersebut hampir mirip dengan manusia modern. Tapi terdapat perbedaan dengan manusia modern ialah Peking mempunyai otot dan rahan yang lebih kuat, tulang tengkorak lebih tebal dan juga rahangnya yang lebar tak mempunyai dagu.Fosil Manusia Peking ada pada saat ini adalah fosil imitasi, karena di tahun 1941 fosilnya diduga hilang pada saat akan dipindahkan ke Amerika Serikat ketika terjadi perang Tiongkok.

10.      Australopithecus Africanus



Fosil Manusia Purba Australopithecus africanus pertamaka kali ditemukan oleh Raymond Dart di Afrika Selatan pada tahun 1942. Manusia purba ini diduga hidup 2 hingga 3 juta tahun lalu.Jika dilihat dari warna kulitnya, Australopithecus africanus memiliki warna kulit yang sama dengan manusia modern.

11.      Homo neanderthalensis

Rudolf Virchow adalah penemu pertama fosil Homo neanderthalensisyang ditemukan disekitaran sungan Neander dengan Dusseldorf. Hampir semua bentuk tubuh dan fisiknya mirip dengan dengan Homo wajakinensis.Menurut dugaan para peniliti, manusia purba tersebut telah punah dari zaman Pleistoran. Karena spesies ini pertama kali ditemukan di lemba Neander, Jerman oleh karena itu dinamai dengan sebutan Nenaderthal

12.      Homo rhodesiensis

Homo rhodesiensispertama kalinya ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom. Fosilnya telah ditemukan pada tahun 1924 di Gua Broken Hill, Zimbabwe.Cara berpakaian dan peralatan manusia purba Homo rhodesiensis yang digunakan untuk berburu dan bekerja dan mendapatkan makanan sudah lumayan maju.Jika kita bayangkan, kehidupan mereka pada zaman itu sangat nyaman dan peduli untuk saling membantu sesamanya. Tidak seperti era sekarang saling berebut dan menindas untuk menjadi yang terbaik, apalagi sekarang telah membudayanya berbuat korupsi.Oleh karena itu, seharusnya kita yang hidup harusnya lebih bersyukur bahwa di zaman sekarang ini semuanya sudah maju apapun yang kita inginkan bisa didapatkan dengan mudah.

13.      Homo cro-magnon


Nama manusia purba ini diambil dari nama sebuah Goa ialah Cro-Mangon yang terletak dekat dengan Lez-Eyzies. Fosil manusia purba ini pertama kalinya ditemukan pada tahun 1968. Bentuk manusia purba tersebut hampir mirip menyerupai dengan manusia zaman modern seperti sekarang.

14.     Pitecanthropus Dubuis

Sebenarnya peneliti masih sedikit meragukan jenis manusia purba yang satu ini, karena fosil nya ditemukan pada daerah Sangiran namun struktur dari tengkorak dan tulang nya tidak mutlak atau tidak lengkap.Para peneliti asal Belanda menganggap penemuan tersebut sangatlah penting meskipun orang Indonesia menganggap penemuan tersebut merupakan hal yang memaksa dan juga penjajahan hak. Seperti hal nya penjajahan, warga Negara Indonesia juga dipaksa untuk menjadi tenaga penggali penemuan fosil tersebut. Beberapa warga Indonesia turut menjadi korban yang jatuh di lokasi penggalian. Dengan pengorbanan yang cukup memilukan tersebut, para Arkeolog Belanda berhasil membawa suatu propaganda berupa penemuan fosil dari manusia purba jenis ini. 










Rabu, 31 Oktober 2018

DONGENG - SENYUM TERINDAH MOLLY

SENYUM TERINDAH MOLLY Malam bersalju di penghujung musim dingin. Diluar rumah sangat sepi. Molly meringkuk di bawah selimut tebalnya. Angin dingin menyusup pelan, membuat anjing kecil itu semakin menggigil. Ia pun merapat ke perapian. Tak ada yang mengetuk pintu rumahnya untuk meminjamkan mantel hangat, berbagi semangkuk sup tulang yang lezat, atau menikmati roti keju panggang bertabur daging asap. Ia sendirian, benar-benar sendiri. Ibu yang sehari-hari menemaninya sedang pergi ke peternakan di balik bukit sejak siang tadi. Dipandanginya lagi wajahnya di cermin. Kulit tanpa bulu-bulu lembut, ekor buntung, dan tubuh kurus pendek. Hhh, memang tak menarik! Mungkin inilah yang membuat mereka—teman-teman baru di perkampungan ini—enggan bermain dengannya. Inilah yang membuat Molly sulit tersenyum. Ia kembali murung. Tak ada yang bisa ia banggakan. Rasanya ingin sekali kembali ke rumah yang lama, bermain dengan teman-teman lama disana, lalu berburu tulang bersama mereka. “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tiba-tiba suara Ibu mengagetkan Molly. Ibu sudah pulang rupanya. “Aku ingin punya teman, Bu. Sudah sebulan kita disini, tapi tak satu pun yang mau bermain denganku…,” ungkap Molly sedih. “Cobalah kau menyapa mereka lebih dulu,” saran ibu seraya meletakkan sebotol besar susu dari peternakan. “Tidak, Bu. Kurasa ini karena aku adalah anjing jelek yang tidak berguna.” “Molly sayang, berhentilah mengatakan itu. ibu yakin, suatu hari nanti mereka pasti senang bermain denganmu,” urai Ibu sambil memeluk Molly. Pelukan Ibu selalu bisa menenangkan hatinya. “Sekarang minum dulu susu ini, cuci kaki, lalu pergi tidur,” perintah Ibu. Molly pun meneguk habis susu hangat buatan sang ibu lalu mencuci bersih kedua kakinya. “Semoga esok menjadi hari yang menyenangkan bagimu.” Ibu melepas Molly ke tempat tidur dengan sebuah kecupan lembut. “Terima kasih, Bu,” balas Molly sebelum memejamkan mata dan berharap mimpi indah. * * * Pagi ini matahari mulai menampakkan diri. Musim semi telah tiba. Kuncup-kuncup bermekaran. Serangga-serangga kecil pun berkerumun di antara bunga-bunga. Garis-garis pelangi di angkasa turut menyempurnakan keindahan pagi. Molly bergegas keluar rumah. Ia tak ingin melewatkan hari yang cerah ini begitu saja. kaki kecilnya menapaki pinggiran sungai berair jernih, menuju padang rumput. Ternyata disana ada sekelompok anjing kecil sedang bermain. Suara mereka riuh. Ada yang bermain bola, kejar-kejaran, dan petak umpet. Molly bersembunyi di balik semak-semak, diam-diam mengamati mereka dari kejauhan. Tiba-tiba lemparan bola mengenai semak-semak tempatnya bersembunyi. Molly terperanjat, hingga tanpa sadar tangannya menangkap bola itu, lalu keluar dari semak-semak. Kini semua mata tertuju pada Molly! Sejenak Molly terpaku seperti pencuri yang tertangkap basah. Beberapa saat kemudian, Molly mencoba tersenyum kepada mereka. Senyuman Molly tampak sangat manis. Perlahan Molly berjalan ke arah seekor anjing yang paling cantik, namanya Peny. “Ini,” Molly menyerahkan bola itu. “Wah, Molly ya? Ternyata kau baik juga ya,” ujar Peny. “Kami kira selama ini kau tak mau berteman dengan kami, karena wajahmu terlihat sombong dan menakutkan. Ternyata kau sangat ramah,” puji yang lain. Molly terkejut. Benarkah ia terlihat seperti itu? Apakah itu karena ia selalu murung dan tak pernah tersenyum? “Ayo Molly, bergabunglah bersama kami!” ajak mereka serempak. Molly tak sempat memikirkan jawaban atas pertanyaannya sendiri. Tanpa ragu lagi, Molly pun bergabung dengan teman-teman barunya. Mereka bermain, bergandengan tangan sambil menyanyi dan menari hingga senja. Bahkan sepertinya Molly sudah lupa pernah menganggap dirinya jelek dan tak berguna.

DONGENG - BUNGA CHERI

BUNGA CHERI Di suatu puri, hiduplah seorang bangsawan dengan putri tunggalnya yang jelita, bernama Manuella. Orang-orang biasa memanggilnya Putri Manu. Sejak kecil Manuella tidak memiliki ibu lagi. Ayahnya sangat menyayanginya. Segala keinginan Manuella selalu dipenuhi. Ini membuat Manuella menjadi sangat manja. Semua yang ia inginkan harus ia dapatkan. Dan ayahnya belum pernah menolak keinginan Manuella. Malah selalu segera mengabulkannya. Salah satu kegemaran Manuella adalah berganti-ganti pakaian. Dalam satu hari ia dapat berganti pakaian empat sampai lima kali. Di kamarnya terdapat enam lemari pakaian yang indah. Namun ia belum merasa puas. “Ayah, lemari pakaian Manu telah penuh. Buatkan lemari pakaian yang baru dan besar ya,” pintanya pada suatu hari. “Tentu anakku. Ayah akan segera memanggil tukang kayu terpandai di negeri ini. Dan menyuruhnya membuat lemari pakaian di sepanjang lantai atas puri ini.” “Oh Ayah! Manu tidak sabar menunggu lemari itu selesai. Dan mengisinya dengan pakaian-pakaian yang indah…” Ayahnya tertawa sambil memeluk Manuella dengan penuh kasih sayang. Dibelainya rambut anaknya yang berwarna keemasan. Begitulah kehidupan Manuella dari tahun ke tahun. Pada suatu hari di musim semi, ayahnya berteriak-teriak memanggil Manuella. “Manuella, kemari, Nak! Ayah ingin berbicara denganmu.” Seminggu lagi hari ulang tahun Manuella yang ke 17. Ayahnya akan mengadakan pesta besar untuknya. Anak-anak bangsawan dari berbagai negeri akan diundangnya. Mendengar hal itu Manuella menari-nari gembira. “Ayah, di pesta itu Manu ingin memakai gaun terindah. Dan ingin menjadi putri tercantik di dunia.” “Anakku, kaulah putri tercantik yang pernah Ayah lihat! Ayah akan segera mendatangkan para penjual kain. Juga memanggil penjahit terkenal untuk merancang gaun yang terindah untukmu…” Keesokan harinya datanglah para penjual kain dari berbagai negara. Mereka membawa kain-kain yang terindah. Manuella sangat gembira. Setelah memilih-milih, ia menemukan selembar kain sutera putih, seputih salju. Sangat halus dan indah luar biasa. Seorang penjahit yang terkenal segera merancang, mengukur dan menjahit gaun yang sesuai dengan keinginan Manuella. Manuella sangat puas melihat gaun barunya. Segera dikenakannya gaun itu, lalu menari-nari di depan kaca. Rambutnya yang panjang terurai keemasan… “Hm, kau sungguh putri tercantik di dunia. Setiap tamu akan kagum padamu nanti,” gumam Manuella sambil meneliti apa lagi yang kurang pada penampilannya. Tiba-tiba ia sadar, tidak ada hiasan di kepalanya. Ia segera mencari ayahnya, “Ayah, Manu perlu hiasan untuk rambut Manu….” “Anakku, kenakan saja mahkota emasmu. Cocok dengan rambutmu yang keemasan,” kata ayahnya. “Akh, Manu bosan ayah..” jawab Manuella. “Bagaimana kalau mahkota berlian? Ayah akan segera memesannya jika kau mau,” bujuk ayahnya. “Tidak, tidak! semua itu tidak cocok dengan baju dan rambut Manu” teriak Manuella. “Oh..anakku..mutiara yang dikenakan ibumu ketika ia menikah dengan ayah sangat indah, kau boleh memakainya nak…ayah ambilkan ya…”kata ayahnya dengan sabar. “Tidak. Manu ingin yang lain yang terindah,” katanya sambil berlari menuju halaman. “Manuella, kembali anakku, sebentar lagi akan datang tamu-tamu kita” teriak ayahnya. Tapi Manuella tak mau mendengar ayahnya, ia berlari ke halaman yang dipenuhi dengan pohon-pohon cheri, dimana bunga-bunganya yang putih bersih memenuhi setiap ranting-rantingnya, sehingga cabang dan rantingnya yang berwarna cokelat hampir tak tampak lagi. Manuella berlari dari satu pohon ke pohon yang lain, dan tiba-tiba ia berpikir “Betapa indahnya bunga-bunga cheri ini, aku ingin merangkainya menjadi mahkotaku.” Ketika tangannya akan meraih sebuah bunga, terdengarlah suara yang halus. “Jangan sentuh kami, jauhilah kami. Kalau tidak, kami akan mengubahmu menjadi bunga!” Manuella menoleh ke kiri dan ke kanan, tapi ia tak melihat seorang pun. Ia berlari ke sebuah pohon yang lain, dan ketika ia akan memetik bunganya, terdengar lagi suara yang sama. Dengan penuh kejengkelan berteriaklah Manuella sambil memandang pohon itu, “Hai, dengar! Tak ada seorang pun di negeri ini yang dapat melarangku, dan semua orang di negeri ini tahu, segala keinginanku harus terpenuhi! Siapa yang berani melarangku?” Tiba-tiba bertiuplah angin dan bersamaan dengan itu terdengarlah suara yang halus. “Dengar Manuella, tak ada seorang pun di dunia ini yang bisa mendapatkan segala yang diinginkannya. Tidak juga kau…” “Bohong, bohong, selama ini segala keinginanku selalu dipenuhi, dan sekarang aku akan memetik bunga-bunga ini untuk mahkotaku, dan tak seorang pun berhak melarangku” teriak Manuella sambil menendang pohon-pohon disekitarnya. “Kau akan menyesal Manuella, jika tidak kau jauhi kami…” Dan ketika tangan Manuella menyentuh sebuah bunga, berubahlah ia menjadi bunga, di antara bunga-bunga cheri yang lain yang ada di pohon itu. Ia menangis menyesali segalanya, tapi sudah terlambat. Ia melihat tamu-tamu berdatangan. Ia mendengar suara tawa tamu-tamunya, tapi ia tak dapat ikut serta. Ia menangis dan menjerit-jerit, tapi tak seorang pun mendengarnya. Hari semakin sore, lampu-lampu di seluruh puri dinyalakan, musik mulai diputar dan seluruh tamu yang diundang telah datang. Ayahnya bingung mencari Manuella diseluruh puri, kemudian ia bersama para pelayan mencari Manuella diseluruh halaman sambil berteriak. “Manuella…Manuella….dimana kau nak….” Manuella dapat mendengar suara ayahnya dan para pelayan yang berteriak-teriak memanggilnya. Ketika ia melihat ayahnya berdiri tepat di bawahnya, ia berusaha berteriak sekuat tenaga, tapi ayahnya tak dapat mendengar suaranya dan ia mulai menangis, air matanya menetes dan jatuh ke kepala ayahnya. Manuella melihat bagaimana ayahnya mengusap air yang menetes di kepalanya, dan bergumam perlahan. “Akh …mulai hujan, di mana engkau bersembunyi anakku..” Dengan menundukkan kepala ia kembali ke puri dan menyuruh seluruh pelayannya kembali karena dipikirnya sebentar lagi akan turun hujan. Setelah tamu terakhir meninggalkan puri, dan musik dihentikan, sang ayah diam termangu di depan jendela. Lampu-lampu puri dibiarkan menyala semua, karena ia berpikir anaknya akan kembali dan ia akan dapat dengan mudah melihat jalan menuju puri. “Anakku, diluar dingin. Dimana engkau nak…kembalilah anakku. Ayah sangat kuatir” gumam ayahnya seorang diri dengan sedih. Tiba-tiba bertiuplah angin yang membawa sura jerit Manuella “Ayah…ayah…tolong Manu ayah…tolong…” “Manuella…Manuella…di mana engkau nak, ayah datang…ayah akan segera datang nak” teriak ayahnya dengan penuh harapan. Ia segera membangunkan para pelayan untuk mencari Manuella di sekitar puri dan di seluruh halaman sekali lagi. Mereka mencari Manuella setapak demi setapak, tapi sampai pagi merekah, Manuella tak pernah ditemukan kembali. Sang ayah telah putus asa, dan ia berhari-hari hanya duduk di depan jendela, menanti angin datang yang kadang-kadang membawa jeritan anak tercintanya. Ia yakin itu suara anaknya, tapi ia tak pernah tahu dari mana suara itu sampai akhir hayatnya.

DONGENG - KISAH SI KELINGIKING

Kisah Si kelingking Kelingking adalah pemuda bertubuh mungil. Ukuran tubuhnya hanya seukuran jari kelingking orang dewasa. Meski demikian, Kelingking adalah pemuda yang cerdas dan pemberani. Bahkan kepada Nenek Gergasi pun ia tak takut. Nenek Gergasi adalah nenek raksasa yang suka makan daging manusia. Ia sudah membunuh banyak orang. Raja tak mampu mengatasinya. Setiap kali Raja mengirim pasukan untuk menangkap Nenek Gergasi, prajurit-prajuritnya malah habis disantap oleh Nenek Gergasi. Semua penduduk desa mengungsi, kecuali Kelingking. Ia bersembunyi di antara ranting pepohonan. Saat ia asyik bersantai, tiba-tiba Bumi bergetar. "Wah, itu pasti Iangkah kaki Nenek Gergasi," kata Kelingking sambil bersiap. Mata Kelingking mengawasi sekitarnya. Saat itulah tampak sosok Nenek Gergasi yang besar dan menyeramkan. Melihat suasana dusun yang sepi, Nenek Gergasi berteriak-teriak. "Hai para manusia, ayo keluar dari tempat persembunyian kalian! Aku sudah lapar sekali!" Beberapa kali ia berteriak, namun suasana tetap sepi. Tiba-tiba, terdengar suara "Ha... ha... ha... akhirnya kau muncul juga nenek jelek.” Nenek Gergasi terkejut. Ia mengawasi sekitarnya."Siapa yang bersuara itu?" "Nenek Gergasi... penduduk hutan ini sudah habis aku santap. Sekarang tiba giliranmu. Hmm... air liurku sudah menetes, ayo kemarilah" kata suara itu lagi. Meski berbadan besar, ternyata Nenek Gergasi takut juga mendengar ancaman itu. Ia pikir, suara itu milik raksasa yang Iebih besar darinya. Ia lalu lari tunggang-Ianggang sambil terus menoleh ke belakang. Ia takut kalau ada yang mengejarnya. Karena terus menengok ke belakang, ia tak tahu kalau di depannya ada jurang yang dalam. "Arrgghh... tolongg...." teriak Nenek Gergasi. Ia jatuh ke dalam jurang dan mati seketika. Kelingking keluar dari persembunyiannya. Rupanya Kelingking yang menakut-nakuti Nenek Gergasi. Kelingking berjalan mendekati jurang untuk memastikan Nenek Gergasi sudah mati. Lalu ia mengabarkan kematian Nenek Gergasi pada penduduk desa di pengungsian. Semula mereka tak percaya, namun setelah Kelingking menunjukkan buktinya, mereka mengelu-elukan Kelingking. Berita kematian Nenek Gergasi pun sampai ke telinga Raja. Ia lalu memerintahkan prajuritnya untuk menjemput Kelingking dan ibunya. "Kelingking, aku salut kepadamu. Meskipun badanmu hanya sebesar keIingking, namun keberanianmu sungguh luar biasa," kata Raja pada KeIingking. "Ampun Tuanku. Hamba hanya ingin membebaskan para penduduk dari ketakutan," jawab Kelingking. "Atas jasamu, aku mengangkatmu menjadi panglima kerajaan. Aku yakin dengan keberanian dan kecerdasanmu, pasukan kita akan menjadi makin hebat," kata Raja lagi. Kelingking dan ibunya saling menatap, tak percaya pada tawaran Raja. Namun, Raja bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Kelingking dan ibunya juga dipersilakan tinggal di istana. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Kelingking ingin memiliki pendamping hidup. Ia meminta ibunya untuk melamar putri raja. "Kau sudah gila? Mana mungkin Raja mengizinkan putrinya menikah denganmu? Lagi pula, Putri pasti tak mau punya suami sepertimu," seru ibunya. Kelingking pantang menyerah. Ia pun menghadap Raja dan putrinya. Ia menyatakan tekadnya untuk memperistri putri raja. "Dasar tak tahu diri! Berani sekali kau melamar putriku yang cantik ini?" teriak Raja marah. "Sekarang juga, aku cabut gelarmu sebagai panglima dan keluarlah dari istana ini! Aku tak sudi melihat wajah mu lagi!" kata Raja. Putri berusaha menenangkan ayahnya. "Ayah, jangan marah. Lagipula, aku tak keberatan menikah dengannya," kata Putri. Raja memandang putrinya dengan heran. "Kau cantik dan cerdas, kenapa mau menikah dengannya? Banyak pemuda yang lebih tampan dan gagah, anakku." "Tapi Ayah, bukankah Kelingking sudah berjasa pada kerajaan? Tanpa keberaniannya, Nenek Gergasi tentu masih hidup dan terus memangsa rakyat kita. Berkat Kelingking, kita semua selamat," sahut Putri. Raja terdiam. Dalam hati ia membenarkan perkataan putrinya. Dengan berat hati, akhirnya Raja menikahkan mereka. Pesta pernikahan digelar dengan meriah. Semua rakyat diundang dan makan sepuasnya. "Lihat, lucu sekali. Sang putri tampak cantik, sedangkan Kelingking tak kelihatan," kata seorang tamu. "Ha... ha... iya, bahkan jika kau duduk di kursi itu, Kelingking pasti mati kau duduki," kata tamu yang lain. Perkawinan itu menjadi pergunjingan para tamu. Namun Kelingking dan Putri tak peduli. Putri hidup bahagia bersama Kelingking. Namun akhir-akhir ini terjadi keanehan pada suaminya. Tiap malam ia selalu keluar istana. Ia tak pernah menemani istrinya tidur. Jika Putri bertanya, Kelingking tak pernah menjawab Suatu malam, Putri membuntuti Kelingking. Rupanya suaminya pergi ke hutan. Di hutan ada sebuah telaga. Kelingking melepas semua pakaiannya dan berendam di telaga. Baru beberapa saat berendam, tiba-tiba sesuatu terjadi. Putri nyaris berteriak melihatnya. Kelingking berubah menjadi pemuda yang gagah dan tinggi. "Astaga, kau tampan sekali dengan tubuhmu yang gagah," bisik Putri. Tak mau membuang waktu, Putri berlari mengambil pakaian Kelingking. Lalu membawanya pulang dan membakarnya sampai menjadi abu. Putri berharap, suaminya akan tetap bertubuh gagah dan tak lagi menjadi Kelingking yang mungil. Sementara itu, Kelingking kebingungan mencari pakaiannya. Dengan putus asa, ia kembali ke istana. Sesampainya di istana, Putri menyambutnya dengan gembira. "Suamiku, aku sungguh senang melihatmu seperti ini. Kau tampak tampan sekarang," kata putri sambil memeluknya. "Maafkan aku, Istriku. Sebenarnya sudah lama aku bertapa di telaga itu. Aku memohon pada Tuhan untuk mengubah tubuhku ini. Ternyata doaku dikabulkan," jawab Kelingking. "Maafkan aku juga. Akulah yang mencuri bajumu don membakarnya. Aku tak ingin kau kembali ke tubuh mungilmu." "Tak apa-apa, memang sudah saatnya kau melihatku berubah. Selama ini kau telah sabar dan setia menjadi istriku. Sekarang saatnya kau menikmati kebahagiaan," jawab Kelingking. Mereka hidup bahagia dan dikaruniai anak-anak yang lucu. Kerajaan mereka pun bertambah besar dan rakyatnya hidup makmur. Kerajaan mereka pun bertambah besar dan rakyatnya hidup makmur. Pesan moral dari Kisah Si kelingking adalah Bentuk fisik tidak menghalangi seseorang untuk meraih kesuksesan. Teruslah berusaha meskipun kau merasa memiliki kekurangan.